Pada hari Senin, 30 September 2024, Yayasan Abi-Ummi menggelar acara Deklarasi Sekolah Anti-Bullying di Gedung Indoor Abi-Ummi, Boyolali. Acara ini dihadiri oleh seluruh pelajar dari SMPTQ dan SMATQ Abi-Ummi, serta para guru sekolah dan kepondokan. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Yayasan Abi-Ummi untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan bebas dari tindakan bullying.
Dalam acara ini, pihak sekolah mengundang AIPTU M.S. Wibowo dari Polres Boyolali untuk menyampaikan materi penting terkait bullying. Sebagai seorang anggota kepolisian yang berpengalaman, Bapak M.S. Wibowo memberikan pemahaman yang mendalam kepada para siswa dan siswi mengenai bahaya dan dampak negatif dari bullying di lingkungan sekolah.
Macam-Macam Bullying yang Dijelaskan oleh AIPTU M.S. Wibowo
Bullying adalah perilaku agresif yang dilakukan secara sengaja dan berulang-ulang terhadap individu yang dianggap lebih lemah. Dalam penyampaiannya, Bapak M.S. Wibowo menjelaskan beberapa jenis bullying yang sering terjadi di sekolah, yaitu:
- Bullying Fisik
Bentuk bullying ini melibatkan tindakan fisik seperti memukul, menendang, mendorong, atau merusak barang milik korban. - Bullying Verbal
Perilaku ini mencakup penghinaan, pelecehan, ejekan, atau memberi julukan yang tidak menyenangkan kepada korban. - Bullying Sosial
Bullying ini bertujuan untuk merusak reputasi atau hubungan sosial korban, seperti menyebarkan rumor atau mengucilkan korban dari kelompok pergaulan. - Bullying Emosional
Bullying emosional melibatkan manipulasi psikologis dengan tujuan merendahkan atau menghancurkan kepercayaan diri korban. Pelaku bullying emosional sering kali menggunakan taktik seperti memanipulasi, mengabaikan, atau membuat korban merasa tidak berharga secara psikologis. Contohnya adalah memberi perlakuan dingin, mengintimidasi secara halus, atau membuat korban merasa bersalah atas hal-hal yang tidak dilakukannya..
Akibat dari Bullying
Bapak M.S. Wibowo juga menekankan dampak buruk yang ditimbulkan oleh bullying, baik bagi korban maupun pelaku. Berikut beberapa akibat dari bullying yang disampaikan:
- Trauma Psikologis
Korban bullying dapat mengalami gangguan emosional seperti depresi, kecemasan, atau rasa tidak aman yang berkepanjangan. - Penurunan Prestasi Akademik
Bullying sering kali membuat korban kehilangan konsentrasi di kelas, yang pada akhirnya dapat menurunkan prestasi akademik. - Gangguan Sosial
Korban bullying cenderung menarik diri dari pergaulan, sehingga sulit untuk berinteraksi dengan teman sebaya atau orang lain di lingkungan sosial. - Resiko Kesehatan Fisik
Tindakan bullying fisik dapat mengakibatkan cedera tubuh. Selain itu, stres yang berkepanjangan juga dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik korban. - Dampak Negatif bagi Pelaku
Pelaku bullying pun tidak terlepas dari dampak negatif. Mereka mungkin akan diisolasi dari kelompok teman dan berpotensi menghadapi sanksi hukum, terutama jika tindakan bullyingnya serius.
Komitmen Bersama untuk Menciptakan Sekolah yang Bebas Bullying
Melalui acara deklarasi ini, seluruh siswa SMPTQ serta SMATQ Abi-Ummi diajak untuk bersama-sama meninggalkan perilaku bullying dan berperan aktif dalam menjaga lingkungan sekolah yang harmonis. Bapak M.S. Wibowo menegaskan bahwa tindakan bullying tidak hanya merugikan korban, tetapi juga merusak suasana belajar dan hubungan sosial di sekolah. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk saling menghormati, menjaga persahabatan, dan membantu satu sama lain.
Sebagai penutup, acara ini diakhiri dengan penandatanganan deklarasi “Sekolah Anti-Bullying” oleh perwakilan siswa, guru, dan pihak sekolah. SMPTQ dan SMATQ Abi-Ummi kini secara resmi menjadi sekolah yang berkomitmen untuk memberantas segala bentuk bullying di lingkungan sekolah.
Yayasan Abi-Ummi berharap melalui kegiatan ini, seluruh elemen sekolah dapat bersama-sama menciptakan suasana belajar yang aman, nyaman, dan inklusif, di mana setiap siswa merasa dihargai dan didukung untuk mencapai potensi terbaik mereka.
Dengan adanya deklarasi ini, SMPTQ Abi-Ummi dan SMATQ Abi-Ummi menjadi pelopor sekolah anti-bullying di Boyolali, menginspirasi sekolah-sekolah lain untuk mengikuti jejak serupa dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik.